PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA
01.21 Edit This 0 Comments »PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA
E-Commerce (electronic commerce) merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat seiring dengan kehadiran internet dalam kehidupan kita. E-Commerce sendiri didefinisikan sebagai ‘a series of activities that includes Electronic Data Interchange (EDI), Supply Chain Management tools, and Electronic Payment Systems’.Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan.
E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
Business to business (B2B): Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
Business to consumer (B2C): Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
Consumer to consumer (C2C): Sifarnya lelang (auction)
Government: G2G, G2B, G2C, melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
Manfaat E-Commerce :
Revenue stream baru
Market exposure, melebarkan jangkauan
Menurunkan biaya
Memperpendek waktu product cycle
Meningkatkan customer loyality
Meningkatkan value chain
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel. Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.
Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan. Referensi
HAMBATAN / TANTANGAN E-COMMERCE
Internet Bust!
Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)
Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnya hancur dengan matinya banyak perusahaan dotcom
Pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati
Peluang: membuat model bisnis baru?
Infrastruktur Telekomunikasi
Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal
Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi
Peluang: deregulasi, muncul bisnis baru
Delivery Channel
Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”
Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
Jangkauan daerah pengiriman barang
Peluang : pengiriman barang yang terpercaya
Kultur & Kepercayaan
Orang Indonesia belum (tidak?) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog
Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual
Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik.
Misal : buku, kaset, …
Kultur & Kepercayaan [2]
Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis
Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu kredit masih terhambat
Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone
Security
Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi
Persepsi merupakan masalah utama
Ketidak mengertian (lack of awareness) merupakan masalah selanjutnya
Merupakan topik tersendiri ...
Munculnya Kejahatan Baru
Penggunaan kartu kredit curian / palsu
Penipuan melalui SMS, kuis
Kurangnya perlindungan kepada konsumen
Hukum? Awareness?
Kurangnya kesadaran (awareness) akan masalah keamanan
Ketidakjelasan Hukum
Masih belum tuntas status dari
Digital signature
Uang digital / cybermoney
Status hukum dari paper-less transaction
[de]Regulasi
Efek terhadap kehidupan
Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas hidup kita. Kenyataannya…
Bekerja lebih panjang
Pekerjaan dibawa pulang: no life, single terus
Melebarnya jurang si kaya dan si miskin
Siapkah kita menghadapi tantangan yang tidak dapat kita hindari?
Lain-lain
Ketidaksiapan institusi finansial
Tidak adanya insentif dari Pemerintah
Masih kurangnya entrepreneur di Indonesia
TUJUAN DASAR KEAMANAN
Confidentiality
Jaminan bahwa informasi yang dikirim melalui internet tidak dapat dibuka atau di ketahui oleh orang yang tidak berhak.
Integrity
Jaminan konsistensi data informasi sesuai dengan data asli shg terhindar dari penduplikatan dan perusakan data.
Availability
Jaminan bhw hanya pengguna sah (orang yang berhak) saja yg bisa mengakses informasi miliknya sendiri
Legitimate user
Jaminan kepastian bhw sumber informasi tdk diakses oleh org yang tidak berhak/ bertanggung jawab.
Konsep Dasar yg Berkaitan dengan Keamanan E-Commerce
Security Policy
Satu set aturan yang diterapkan pada semua kegiatan pengamanan pada sistem komunikasi dan komputer yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan.
Authorization
Bagian dari security policy, berupa pemberian kekuatan secara hukum kepada pengguna / user untuk melakukan segala aktivitas nya.
Accountability
Bagian yg mendasari security policy. Dimana bila individu yang berhak ingin mengakses accountnya harus dijamin oleh securiy policy tsb. bahwa ia benar-benar bisa melakukan segala aktivitasnya.
A Threat
Kemungkinan munculnya seseorang, sesuatu atau kejadian yg bisa membahayakan aset-aset yg berharga khsusnya yg berhubungan dengan tujuan keamanan.
An Attack
Realisasi dari ancaman. Ada dua macam attack :
- Passive Attack
Monitoring terhadap segala kegiatan atau jalannya pengiriman informasi rahasia o/org yg tidak berhak
- Active Attack
Perusakan informasi dgn sengaja dan langsung mengena pd sasaran
Safeguards
kontrol secara fisik, mekanisme dari kebijaksanaan dan prosedur yang melindungi informasi berharga dari ancaman yang mungkin datang setiap saat.
Vulnerabilities
bagian dari sistem yg mudah rusak atau diserang krn adan sela-sela keamanan yg bisa ditembus.
Risk
perkiraan nilai kerugian yg ditimbulkan oleh kemungkinan ada nya attack yang sukses, makin tinggi Vulnarablenya maka semakin tinggi pula tingkat risknya.
Risk Analysis
proses yang menghasilkan suatu keputusan apakah pengeluar an yang dilakukan terhadap safeguard benar-benar bisa menjamin tingkat keamanan yang diinginkan.
Jenis-jenis Keamanan
Keamanan Komunikasi
Perlindungan terhadap informasi ketika dikirim dari sebuah sistem ke sistem lain.
Keamanan Komputer
Perlindungan terhadap sistem informasi komputer.
Keamanan secara fisik
Satpam, pintu terkunci, sistem kontrol
Keamanan personal
Kepribadian operator (org2 yg mengoperasikan sistem)
Keamanan administrasi
Pencatatan kejadian pada H/W atau S/W
Keamanan media yang digunakan
Harddisk, dan jaminan data tidak hilang
Perlindungan
Perlindungan yang dilakukan pada keamanan komunikasi dan Komputer.
1. Authentication service
Memberikan konfirmasi pengesahan terhadap identitas pengguna.
- Entity authentication
Pintu gerbang masuk pertama (password)
- Data origin authentication
Informasi sah/tidaknya sebuah identitas
2. Access Control services
Melindungi semua fasilitas dan sumber-sumber yang ada, dari akses yang tidak berhak
3. Confidentiality Service
Memproteksi informasi yang kira-kira menjadi incaran akan disingkap oleh orang lain
4. Data integrity services
Melindungi terhadap ancaman dari usaha orang yang akan mengubah data
5. Non repudiation Service
Perlindungan terhadap user dari ancaman user yang berhak lainnya.
Cookies
Unit informasi yang disimpan di komputer client dalam bentuk text file
Diciptakan dan digunakan oleh server untuk mengingat informasi tentang user seperti pilihan options, atau user ID
Informasi dalam cookies dikirim oleh browser untuk dibaca server sebagai bagian dari HTTP request
Server memiliki akses untuk membuat, menginisialisasi dan mengubah parameter cookie
Masa habis berlaku (expiration time)
User ID, password yang dienkripsi
Alamat server yang dituju, dsb
Firewall (i)
Dapat berupa sebuah komputer, router atau peralatan komunikasi yang menyaring akses untuk melindungi jaringan dari gangguan ilegal, kecelakaan atau tindak kejahatan
Bisa berupa hardware, software, atau bisa juga berupa seperangkat aturan dan prosedur (policy) yang ditetapkan oleh organisasi
Firewall (ii)
2 komponen pokok firewall:
Packet filter: menyaring semua paket yang masuk dan keluar pada port-port internet
Network Address Translation (NAT): pelindung detail IP address private yang digunakan dalam LAN untuk digunakan ke jaringan Internet
Namun juga dapat menyebabkan seorang pembobol sistem menjadi susah dilacak karena IP-nya tersembunyi
Firewall (iii)
Memblok 3rd party cookies
Memblok script-script internet yang tidak aman
Menutup celah-celah keamanan (port) yang rawan disusupi cracker
Menolak PING dan port scanning dengan menyembunyikan status komputer
Contoh: Zone Alarm, Black Ice Defender, Norton Tiny Personal Firewall
Kelebihan Firewall
Sebagai fokus keputusan security
Pos pemeriksaan paket data yang keluar-masuk
Mendukung security policy, misalnya perusahaan menetapkan penggunaan NAT sehingga hanya user atau group tertentu yang boleh keluar, hanya protokol tertentu yang aktif, hanya beberapa aplikasi yang boleh akses keluar, dsb
Mencatat log aktifitas user sebagai dokumentasi statistik tentang penggunaan jaringan
Kelemahan Firewall
Firewall tidak dibuat untuk penyerang “orang dalam” yang misalnya, berusaha menyalin data ke dalam disket, atau memodifikasi program
Firewall tidak dapat melindungi dan melawan lalu lintas data yang tidak melewatinya (sistem backdoor)
Firewall tidak dapat melindungi dan melawan virus, scanning hanya ditujukan ke alamat sumber, alamat tujuan, dan nomor port, bukan data yang rinci
0 komentar:
Posting Komentar